Semoga sebuah impian jadi kebanggaan.

Minggu, 08 Desember 2013

TAK SENILAI DENGAN SAYAP NYAMUK

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakanmu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakanmu dalam (mentaati) Allah,” (QS. Luqman: 33).

Dunia memang indah. Warna-warni alamnya teramat sulit dilukiskan dengan kata-kata. Hiasan-hiasannya bagaikan magnet yang mampu menarik siapa pun di sekelilingnya. Pesonanya bisa memukau mata manusia mana pun yang menatapnya dengan penuh harap. Mereka pun berkhayal, andai dunia tak pernah berpisah.
Kenikmatan yang berlimpah kadang bisa lebih berbahaya dari musibah terburuk apa pun. Seorang hamba Allah mungkin bisa bertahan dengan siksaan dan penjara. Tapi, belum tentu ia mulus dengan cobaan banyaknya harta. Berbahagialah hamba Allah yang kaya dan senantiasa bersyukur.

Jangan pernah bergeser dari niat yang ikhlas. 

Ikhlas adalah dasar diterima atau tidaknya sebuah amal. Apalah arti sebuah prestasi jika Allah swt. tidak menganggapnya sebagai sebuah bakti. Mungkin, manusia bisa tertipu dengan hiasan-hiasan amal yang ditampilkan. Tapi, Allah Maha Tahu apa yang tersembunyi di balik hati seorang hamba. Sekecil apa pun.
Keanggunan hiasan dunia kadang membuat hati manusia tertipu, terpedaya. Buat siapa pun, termasuk hamba Allah yang giat beramal. Bahkan, seorang sahabat Rasul sekali pun. Kisah kurang amanahnya pasukan pemanah pimpinan Abu Ubaidah pada Perang Uhud memberikan pelajaran tersendiri. Mereka siap menempuh bahaya seganas apa pun. Tapi, tak sesiap itu ketika menatap lambaian ghanimah. Kenikmatan dunia memperdaya mereka, merontokkan komitmen mereka terhadap perintah Rasul: “Apa pun yang terjadi, kalian harus tetap di bukit ini!”

Tidak heran, jika Allah swt. mengajarkan Thalut untuk menguji kesetiaan pasukannya dengan sungai. Buat kondisi jazirah Arab yang panas, sungai merupakan perwujudan standar dari bentuk kenikmatan dunia: menggiurkan di saat dahaga, menyejukkan di saat panas terik membakar. Kalau pada takaran standar saja mereka rontok, apatah lagi dengan kenikmatan yang lebih besar. Dan peperangan yang akan mereka hadapi bukan sekadar menumbangkan Jalut, tapi mengendalikan diri dari hamparan kenikmatan yang dimiliki Jalut. Mampukah?
Amru bin Ash r.a. di saat menghadapi akhir hayatnya pun menyadari. Betapa ia yang pernah berjuang bersama Rasulullah saw., menghunus pedang untuk membantai musuh-musuh Islam dengan pengorbanan yang tidak kecil, pun akhirnya bisa terpedaya dengan nikmatnya kekuasaan. Sebuah bagian dari kenikmatan dunia yang belum seberapa.
Tidak ada yang mampu mengawasi jati diri seorang hamba kecuali Allah dan dirinya sendiri. Dirinyalah yang tahu, apakah niatnya masih lurus. Atau, sudah bergeser. Dan kelak, ia akan menuai amal yang pernah ia tanam. Bagus atau buruk.

Biasakan untuk senantiasa memberi, bukan sebaliknya

Manusia memang tak bisa lepas dari tarikan dunia. Karena, sebagian dirinya berasal dari unsur tanah yang berarti bagian dari wujud dunia. Ia butuh makan, minum, tempat tinggal, pasangan, keluarga, status sosial, dan sebagainya. Tinggal, bagaimana ia mengelola keakrabannya dengan dunia.
Orang yang akrab dengan sesuatu biasanya akan cinta. Dan cinta menjadikan seseorang sulit dipisahkan dengan yang dicintai. Karena itu, sebelum seseorang terlanjur mencintai dunia, ia harus melatih diri untuk secara rutin berpisah. Biar kecil, tapi rutin.
Di situlah mungkin, di antara hikmah Allah swt. mewajibkan infak buat orang-orang yang beriman. Tak ada keuntungan sedikit pun buat Allah. Karena, tak satu pun benda di alam ini melainkan dari-Nya. Semua manfaat itu akan kembali kepada manusia itu sendiri.
Sekilas, memberi terasa merugikan. Karena, ada bagian kepemilikannya yang dikorbankan buat orang lain. Tapi, justru di situlah seorang yang mudah memberi akan merasakan manfaat. Selain menyeimbangkan keakrabannya dengan dunia, memberi adalah bentuk investasi lain buat kepemilikan yang lebih berharga dari materi yang ia korbankan. Selain balasan dari Allah, ia akan mendapatkan nilai sosial lebih. Harga sosialnya akan semakin mahal, tanpa ia sadari.
Allah swt. berfirman, “Ada pun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS. Al-Lail: 5-7)

Turunan dari memberi begitu banyak. Rasulullah saw. sering menganjurkan kita untuk bersedekah, memberi hadiah, menolong orang yang kesulitan dana, mengurus anak yatim, dan lain-lain. Karena itu, bersikaplah untuk senantiasa siap memberi buat orang lain. Bukan, berharap-harap apa yang mesti orang lain berikan kepada kita.

Jadilah seperti seorang penjual, bukan pembeli

Perbedaan mendasar antara seorang penjual dengan pembeli adalah sikap mental. Seorang penjual punya sikap pelayanan. Dan pembeli punya sikap memilih-milih, tidak merasa perlu. Apa pun yang dituntut pembeli, penjual akan menyesuaikan diri. Bahkan, ia harus siap dicela, dimarahi pembeli, tanpa memperlihatkan reaksi ketidaksukaan. Apalagi perlawanan. Dan, manajemen modern membenarkan itu.
Begitu pun dalam beramal. Kehidupan seorang hamba Allah di dunia ini tak lain adalah seorang penjual. Dan Allahlah Si Pembeli. Pembeli bisa menentukan kriteria apa saja atas barang yang dibeli. Dan penjual wajib memenuhi, jika dagangannya mau terjual.

Allah swt. berfirman dalam surah At-Taubah ayat 111, “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”

Tak ada satu penjual pun yang santai-santai saja menyambut tawaran harga tinggi dari seorang pembeli. Dan harga apalagi yang lebih tinggi dari surga yang penuh kenikmatan. Dan satu lagi. Tak ada penjual yang sedemikian cintanya dengan dagangannya sehingga ia tak akan pernah menjual. Teramat bodoh seorang penjual yang bersikap, “Biarlah saya tak untung, yang penting barang dagangan yang saya cintai tak terjual!” Saat itu, ia bukan lagi seorang penjual. Tapi, penikmat.
Seorang hamba Allah yang cerdas tak akan terpedaya dengan dunia. Seindah apa pun, ia tampil. Segemerlap apa pun dunia bersolek. Karena dalam pandangan Allah, dunia tak senilai saya nyamuk. Rasulullah saw. bersabda, “Andaikan dunia itu senilai dengan sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir walaupun seteguk air dari dunia.” (HR. Tirmidzi)

Jumat, 08 November 2013

THE SECRET – LAW OF ATTRACTION MENURUT ALQURAN-ALHADITS

PREFACE
Sebuah rahasia besar telah diungkap. Rhonda Byrne (2006), dengan bukunya The Secret, serta Michael J. Losier (2006) dengan bukunya Law Of Attraction telah mengungkap sebuah rahasia besar tentang kehidupan, kesuksesan dan kejayaan.

Rhonda Byrne: Pembuat Film dan Penulis Buku The Secret.
Rahasia ini telah diwariskan selama berabad-abad, didambakan banyak orang, disembunyikan, dihilangkan, dicuri dan dibeli dengan harga yang sangat mahal. Rahasia yang berusia berabad-abad ini telah dipahami orang-orang ternama dalam sejarah: Plato, Galileo, Beethoven, Edison, Carnegie, Einstein dan para penemu theology, ilmuwan serta para pemikir besar. Sekarang rahasia ini diungkapkan kepada dunia. Ketika anda mempelajari rahasia ini, anda akan menyadari bahwa anda dapat memiliki atau melakukan apapun yang anda inginkan. Anda akan menyadari siapa sesungguhnya diri anda. Anda akan menyadari keagungan sejati yang sedang menanti anda dalam hidup ini. Rahasia ini disebut oleh dunia “The Secret / The Law Of Attraction” (Suatu Rahasia / Hukum Tarik-menarik)

John Assaraf: Wiraswastawan dan ahli pengolah keuangan.
Kita dapat memiliki apapun yang kita pilih. Terlepas dari seberapapun besarnya. Rumah seperti apa yang anda inginkan? apakah anda ingin menjadi jutawan? Bisnis seperti apa yang anda inginkan? Apakah anda menginginkan lebih banyak sukses. Apa yang sungguh-sungguh anda inginkan.

DR. Denis whaitly: Psikolog dan pelatih potensi pikiran.
Para pemimpin di masa lalu yang memiliki rahasia ini ingin menyimpan sendiri kekuatannya. Mereka membuat orang-orang mengacuhkan rahasia ini. Orang-orang pergi ke tempat kerja, bekerja lalu pulang ke rumah dalam rutinitas. Mereka berada di ban berjalan tanpa daya karena rahasia ini disembunyikan dan hanya diketahui oleh sedikit orang.

Michael J. Losier, Penulis buku Law Of Attraction.
Tanpa disadari, ada getaran hebat yang sedang bekerja dalam diri anda. Ia seperti ‘magnet hidup’ yang mampu menarik benda-benda atau hal-hal yang anda dambakan dan menolak apapun yang tak anda inginkan. Inilah prinsip kerja Law Of Attraction. Namun, tidak semua orang sadar dan tahu bagaimana menggunaknnya dengan baik. Memang, kemampuan daya tarik ini bisa diperoleh karena bakat. Tetapi sebenarnya juga bisa dipelajari. Seberapa baiknya kemampuan daya tarik anda tergantung pada apa dan bagaimana anda melakukannya.

TUJUAN DAN MANFAAT
Para pembaca, kutipan-kutipan di atas kami ambil dari 2 buku terkenal yakni The Secret dan Law Of Attraction. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dua buku terkenal tersebut dipandang dari AlQuran dan AlHadits. Saya mendapati poin-poin dalam ajaran The secret & Law Of Attraction selaras dengan beberapa ayat-ayat Quran dan hadits yang kami temukan, meskipun kalimat-kalimat penyampaian dari kedua buku tersebut terkesan berlebihan, itu bisa dimengerti, tidak lain untuk meyakinkan para pembacanya, sesuai dengan semangat buku itu sebagai motivasi. Karena itu ada beberapa poin dari buku-buku tersebut perlu diwaspadai karena berpotensi untuk timbulnya kesombongan diri bahkan bisa jatuh SYIRIK jika pemahamannya keliru, misalnya bahwa di dalam buku The Secret dikatakan “anda adalah arsitek diri anda sendiri”, juga kalimat “hukum ini mutlak dan tidak ada kesalahan”, dan lain-lainnya.

Dengan membaca kajian ini diharapkan bisa mengambil manfaat, pertama sebagai informasi kepada umat Islam apakah ajaran The secret & LOA selaras dengan ajaran Islam. Namun lebih dari itu tulisan ini diharapkan bisa membukakan mata hati kita bahwa ternyata kedua buku tersebut telah diajarkan oleh Muhammad 1400 tahun yang lalu, dengan catatan ada beberapa poin yang perlu dikritisi.

Bagi saya sendiri, saya melihat bahwa The Secret dan Law Of Attraction tersebut merupakan testimoni dan bukti akan kebenaran ajaran Muhammad. Kedua buku ini membukakan mata hati saya, menambah iman saya tentang Firman Allah “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan. Serta Firman Allah “Mintalah kepadaku niscaya kuperkenankan bagimu”. Sebagai orang yang beriman saya dengan sepenuh hati percaya dengan kedua Firman Allah tersebut, namun bertahun-tahun saya sulit memahami ayat ini. Banyak orang susah dan gagal yang seolah bertentangan dengan kedua firman Allah di atas. Namun dengan kedua buku tersebut saya mendapatkan hikmah melihat bukti kebenaran firman-firman Allah di atas, yang benar-benar telah terimplementasi di Bumi. Maha benar Allah dengan segala firmanNya. Inilah pokok pikiran dari dari tulisan ini, semoga para pembaca bisa mengambil pula manfaatnya.

Saya memahami bahwa dengan keterbatasan yang kami miliki, ilmu, kemampuan, dan waktu, kajian ini masih jauh dari sempurna, karena itu dengan senang hati kami mengharap masukan-masukan dan koreksi, demi tercapainya pemahaman yang benar.

THE SECRET ATAU LAW OF ATTRACTION

Apa sebenarnya The Secret atau Law Of Attraction itu?(Suatu Rahasia / Hukum Tarik-menarik)

Bob Proctor
Kita semua hidup dan bekerja dengan suatu kekuatan yang tak terhingga. Kita semua terbimbing secara persis sama. Di manapun anda—India, Australia, Selandia baru, Stockholm, London, Toronto, Montreal, atau New York kita semua hidup dan bekerja dengan satu kekuatan satu hukum yaitu hukum tarik-menarik “The Law Of Attraction”. Segala sesuatu yang datang ke dalam hidup anda adalah karena ditarik oleh anda sendiri. Segala sesuatu itu tertarik ke anda karena gambar-gambar yang anda pelihara dalam benak; oleh apa yang anda pikirkan. Apapun yang ada dalam benak anda menariknya ke dalam kenyataan hidup anda. Orang-orang kaya dalam hidupnya telah menggunakan rahasia ini, terlepas dari apakah mereka sadar atau tidak. Mereka memikirkan tentang kelimpahan dan kekayaan, dan mereka tidak membolehkan pikiran-pikiran yang sebaliknya memasuki benak mereka. Pikiran utama mereka adalah kekayaan. Pikiran utama mereka adalah kekayaan tidak ada yang lain, itulah yang membuat kekayaan tertarik dalam hidup mereka. Inilah cara kerja hukum tarik-menarik.
Hukum tarik-menarik bekerja karena adanya pikiran dominan yang ada di benak anda, ketika yang dominan ada di benak anda adalah kekayaan maka kekayaan akan tertarik masuk dalam hidup anda, sebaliknya ketika yang dominan dalam benak anda adalah kesulitan hidup maka yang akan hadir adalah kesulitan. Anda boleh saja mengatakan aku tidak mau gagal, aku menyadari betul hidup ini sulit karena itu aku harus kerja keras. Jika yang ada di benak anda adalah kata-kata gagal, hidup ini sulit dan kerja keras maka anda sedang menarik dalam hidup anda kondisi hidup yang sulit, gagal dan kerja keras. Apapun yang dominan dalam benak anda itulah yang akan tertarik ke dalam hidup anda. Demikianlah hukum tarik-menarik bekerja.

John Assaraf

Tugas kita sebagai manusia adalah memelihara pikiran-pikiran yang kita inginkan, memperjelas apa yang kita inginkan dalam benak, dari situ kita mulai membangunkan salah satu hukum terbesar di Semesta. Jika anda ingin mengubah sesuatu dalam hidup anda ubahlah pikiran anda. Ketika anda membayangkan diri berada dalam kelimpahan, dengan sadar dan kuat anda menentukan hidup anda melalui hukum tarik-menarik. Memang semudah ini. Tetapi pertanyaannya adalah, “Mengapa tidak setiap orang menjalani hidup yang mereka impikan?” Masalahnya adalah kebanyakan orang memikirkan apa yang tidak mereka inginkan.

Rhonda Byrne
Satu wabah yang paling buruk yang pernah dijumpai manusia dan telah bergolak selama berabad-abad adalah wabah “tidak ingin”. Orang terus memelihara wabah ini ketika berpikir, berbicara, bertindak, dan berfokus pada apa yang tidak mereka inginkan. Mereka tidak menginginkan banyak tagihan dan hutang yang melilit, tetapi mereka selalu mengeluh, berbicara, tentang hutang mereka, berfikir terus dan fokus tentang hutang mereka maka sebenarnya mereka sedang menarik hutang-hutang itu lebih banyak lagi dalam hidup mereka. Dengarkan pikiran anda, dan dengarkan kata-kata yang anda ucapkan. Hukum ini mutlak dan tidak ada kesalahan.

Bob Doyle
Hukum tarik-menarik ini tidak mempersoalkan apakah anda memandang sesuatu sebagai baik atau buruk, atau apakah anda menginginkannya atau tidak menginginkannya. Jika anda terus memandangi tumpukan hutang merasa susah karenanya itulah sebenarnya sinyal yang anda kirimkan ke Semesta dan Semesta merespon mengirimkan hal serupa dalam hidup anda. Jadi anda sedang mengukuhkan keaadaan tersebut.

Catherine Ponder, Dynamic Law of Prosperity
Segala sesuatu yang anda pancarkan lewat pikiran, perasaan, citraan mental, dan tutur kata anda akan didatangkan kembali dalam kehidupan anda.

Ernest Holmes, Basic Ideas of Science of Mind
Semua pikiran ankan menjelma nyata sesuai dengan itensitasnya. Setiap butir pikiran terkecil di dalam benak manusia mampu menggerakkan hukum itu untuk menjadi kenyataan.

Brian Tracy, Motivator
Anda adalah sebuah magnet hidup; Anda bisa mendatangkan orang-orang, berbagai situasi dan kondisi selaras dengan pikiran anda. Apapun pikiran yang anda biarkan hidup dalam kesadaran, kelak akan tumbuh dan menjelma menjadi pengalaman nyata.

Michael J. Losier, Law Of Attraction
Segala sesuatau yang anda pikirkan dengan segenap perhatian, energi, dan konsentrasi pikiran, baik hal posistif maupun negatif, akan datang ke dalam hidup anda.

Einstein, Fisikawan.
Pertanyaan terpenting yang dapat dinyatakan manusia kepada dirinya sendiri adalah “Apakah dunia ini ramah?”. Apapun jawaban anda itulah yang akan anda alami dalam hidup anda di dunia.

Maksudnya jika jawaban anda bahwa dunia ini ramah dan indah, maka anda akan mendapati kehidupan anda di dunia ini ramah dan indah adanya. Dan sebaliknya jika anda mengatakan bahwa dunia ini keras & sulit, maka anda akan mendapati hidup ini dalam keadaan keras dan sulit.

AKU MENGIKUTI SANGKAAN HAMBAKU PADAKU

Di dalam dunia Islam, hal ini telah diungkap 14 abad yang lalu, diajarkan secara terbuka kepada umat manusia tanpa ditutup-tutupi, bahkan diperintahkan untuk menyebarluaskan agar manusia mendapatkan rahmat Allah yang begitu banyak. Ajaran ini, ketika segenap umat Islam masih meyakininya secara total dan bulat, terbukti menghasilkan generasi yang paling unggul sepanjang sejarah. Bertahan kejayaannya selama lebih dari 700 tahun. Hingga ahirnya generasi unggul tersebut rapuh karena telah meninggalkan dan meragukan ajaran ini. Kedahsyatannya sudah tidak lagi diyakini oleh sebagian besar pemeluk Islam. Karena itu mereka tidak mendapatkan manfaat kecuali hanya sebagian kecil saja yang tetap mempertahankan keyakinannya hingga kehebatannya tetap terasa sampai hari ini. Mereka itu adalah para ulama besar dan orang-orang pilihan yang memiliki tingkat kepercayaan (baca: keimanan) begitu tinggi kepada firman-firman Allah, baik yang ada dalam AlQur-an maupun Hadis qudsi juga hadis-hadis lainnya.

Mari kita perhatikan firman Allah dalam hadis Qudsi berikut:

Anaa ‘inda dzanni abdii bii, in dzanna khoiran falahu, wain dzanna syarran falahu. (rowahu Ahmad)

Artinya: Aku bersama sangkaan hambaku padaku, jika sangkaannya baik maka baiklah baginya, dan jika sangkaannya buruk maka buruklah baginya.

Apapun yang kita sangka dan yakini dalam benak kita akan direalisasikan oleh Allah. Jika anda meyakini bahwa anda akan berhasil maka insya Allah akan berhasil, dan jika anda risau bahwa anda gagal maka insya Allah anda juga akan gagal.

Dalam redaksi yang lain:
Anaa ‘inda dzanni abdii bii, faliyadzunnu bii ma syaa-a (rowahu Thobarani wal hakam)
Artinya: Aku bersama sangkaan hambaku padaku, maka hendaklah ia berprasangka dengan apa yang ia inginkan (bukan yang ia risaukan atau hawatirkan).

Oleh karena itu seharusnya kita mengisi benak dengan apa yang kita inginkan, kemudian melaporkannya kepada Allah, lalu berprasangka (meyakini) bahwa Allah akan merealisasikannya, maka insya Allah akan terrealisasi. Bukannya mengisi dengan kehawatiran-kehawatiran, atau keraguan-keraguan. Kehawatiran-kehawatiran akan menyebabkan apa yang kita hawatirkan terjadi juga. Keraguan menyebabkan apa yang kita inginkan tidak terwujud.

Rhonda Byrne mengatakan:
Hukum tarik-menarik adalah hukum alam, ia tidak memilih orang, siapapun mengalaminya. Ia juga tidak memandang pikiran baik atau buruk, mau atau tidak mau, ia hanya menerima signal dari pikiran anda dan memantulkannya kembali. Ketika anda focus pada sesuatu sebenarnya anda sedang memanggil sesuatu itu untuk hadir dalam hidup anda.

Ini merupakan manivestasi rahmat Allah yang berlaku untuk seluruh makhluknya, tidak melihat apapun agamanya, tabi’atnya, ketakwaannya dan maksiatnya.

Kita memang tidak sedang membahas pahala dan dosa, kita juga tidak sedang diskusi tentang taqwa dan maksiat, akan tetapi kita sedang diskusi tentang manivestasi rahmat Allah terhadap seluruh makhluknya di muka bumi.






Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS Hud :6) 
[709] yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa. [710] menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.

Dalam surat Alfatihah Allah berfirman






(Allah) Maha Pemurah lagi Maha penyayang(QS Al Fatihah:3).

Dalam tafsir Ibnu kathir dijelaskan bahwa kata Arrohman dari kata Arrohmah yang berarti pengasih, sedangkan ArRohman berarti sangat pengasih atau sangat suka memberi. Allah adalah Maha Pengasih kepada seluruh makhluknya. Sedangkan Arrohiim, dalam kitab tafsir terebut, bermakna Allah menyayangi husus orang-orang mukmin.

Jadi The Law of Attraction adalah merupakan manivestasi dari sifat Allah ArRohmaan, Allah sangat pengasih kepada seluruh makhluknya tanpa kecuali.

CARA MENGGUNAKAN LAW OF ATTRACTION.

Menurut Rhonda Byrne

Ada tiga langkah sederhana yang sangat berdaya untuk mewujudkan penggunaan hukum tarik-menarik ini, yaitu Meminta kemudian Percaya, lalu Menerima dengan perasaan bahagia.

Langkah pertama adalah Meminta

Lisa Nichols

Langkah pertama adalah meminta, berilah tugas kepada semesta. Biarkan Semesta mengetahui apa yang anda inginkan. Semesta selalu merespons pikiran-pikiran anda. Anda harus memilih suatu keinginan, nyatakanlah dengan jelas dalam benak anda. Jika tidak jelas anda sedang mengirimkan sinyal campur-baur dan Semesta tidak mereponnya dan tidak mendatangkan apa-apa ke dalam hidup anda.

DR. Joe Vitale

Sungguh menyenangkan, seperti memiliki sebuah catalog dalam Semesta. Kita tinggal membolak-balik dan memilih yang ini dan barang yang itu, saya ingin orang ini dan orang itu. Andalah yang menentukan pesanan kepada Semesta. Sungguh mudah.

Tahukah anda bahwa dalam hal ini Allah berfirman dalam AlQur-an

(60) Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (61) Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur (QS: Al Ghofir).

[1326] yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.

Firman Allah dalam Hadis Qudsi
Anaa ‘inda dzanni abdii bii, wa ana ma’ahu idzaa da’aanii (rowahu Muslim)
Artinya: Aku bersama sangkaan hambaku padaku, dan aku menyertainya ketika ia telah berdoa pada ku.

Langkah kedua adalah Percaya.

Rhonda Byrne
Anda harus memiliki iman atau kepercayaan yang utuh dan total. Jika anda memesan dari catalog, anda akan rileks karena yakin secara total bahwa anda akan menerima apa yang anda pesan sambil melanjutkan hidup anda. Berimanlah. Iman yang tak pernah padam itulah kekuatan terbesar anda.







Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.(QS Annisaa:175) 
Saya memahami ayat ini bahwa kata “Allah akan memasukkan ke dalam rahmat yang besar dan limpahan karunianya” kemudian diikuti dengan “dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepadaNya” adalah sebuah isyarat bahwa ayat itu untuk keperluan kita di dunia. Bahwa jika kita beriman kepada Allah dan berpegang teguh dengan aturannya maka kita di dunia akan dimasukkan dalam lautan rahmat(cinta) Allah serta diberikan kelimpahan dengan berbagai hal yang kita butuhkan, dan kemudian ditunjukkan jalan yang lurus agar bisa sampai kepadaNya ketika meninggal dunia, dalam arti mendapat surganya, Allahu a’lam.

Keraguan, ketika kita meminta atau bersangka dengan keinginkan kita, sering kita ragu karena menurut saya itu tidak mungkin, bagaimana caranya?

DR. Joe vitale
Anda tidak perlu tahu bagaimana akan terjadinya. Anda tidak perlu tahu bagaimana Semesta akan menyusun ulang dirinya. Anda tidak perlu tahu caranya, anda cukup percaya dan Semesta akan menyusun ulang dirinya dan menyediakan apa yang anda inginkan.

Lisa Nicholes Di sebagian besar waktu, ketika kita tidak melihat hal-hal yang kita minta, kita menjadi ragu dan frustasi. Singkirkan keraguan itu dan gantikan dengan perasaan iman yang tak tergoyahkan. Saya tahu bahwa keinginan saya sedang menuju ke sini.

Jika anda percaya kepada AlQur-an hal ini tidak perlu dijelaskan lagi karena Allah berkuasa atas segala sesuatu, kalimat ini bertebaran di dalam AlQur-an, “Allah maha kuasa atas segala sesuatu”.
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Langkah ketiga adalah Menerima.

Lisa Nichols
Mulailah merasa senang tentangnya. Rasakan seperti apa yang anda rasakan ketika keinginanmu itu nyata. Rasakan sekarang juga.

Marchi Shimoff
Dalam proses ini sangatlah penting untuk merasa baik dan bahagia. Karena kalau anda merasa baik anda sedang menempatkan diri pada frekuensi kanal yang anda inginkan.

Rhonda Byrne.
Jadi langkahnya adalah meminta, percaya dan perasaan baik. Ketika kita berperasaan baik maka kita dalam kondisi siap menerima. Kita tidak mungkin menerima yang kita inginkan dengan perasaan buruk.

Berperasaan baik adalah hasil dari sikap berserah diri, menyerahkan segala keputusan kepada Allah.







………..barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (QS AtTalaq:3).

Bahwa segala sesuatu ada ketentuannya, ada hukumnya. Maka setelah meminta dan yakin akan dikabulkannya selanjutnya yang perlu dilakukan adalah berserah diri, serahkan kepada yang maha kaya dan maha pengasih (alghoniy & Arrahman)

Rhonda Byrne.
Kapan waktunya kita menerima yang kita inginkan? Semesta tidak membutuhkan waktu untuk mewujudkan apa yang anda inginkan. Mewujudkan satu dolar sama mudahnya dengan mewujudkan satu juta dolar. Semua terjadi bersamaan dengan saat anda meminta. Jika realitanya terasa membutuhkan waktu disebabkan penundaan anda dalam menempatkan diri pada tempat dimana anda percaya, tahu dan merasa bahwa anda sudah memilikinya. 


Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.

Disamping Tiga langkah di atas yaitu meminta, percaya, menerima, tindakan seperti syukur, memberi/ sedekah adalah sangat mempercepat keberhasilan.

Marchi Shimoff
Syukur adalah jalan yang mutlak untuk mendatangkan lebih banyak kebaikan ke dalam hidup anda.

Rhonda Byrne.
Syukur adalah ajaran mendasar dari ajaran-ajaran guru besar sepanjang sejarah. Dalam buku yang mengubah hidup saya, The Getting rich, ditulis oleh Wallace Wattles,1910, syukur adalah bab terpanjang. Setiap guru yang ditokohkan dalam buku The Secret menggunakan syukur sebagai bagian dari harapan mereka.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS Ibrohim :7).

Proses Penuh kekuatan dengan Tindakan

Untuk menggunakan hukum tarik-menarik ini jadikan ia dalam gaya hidup sehari-hari, bukan hanya peristiwa satu kali saja.

Pada ahir setiap hari, sebelum tidur, ingat kembali peristiwa pada hari itu, untuk setiap peristiwa atau saat yang tidak sejalan dengan keinginan anda, putarlah kembali peristiwa itu dalam benak selaras dengan keinginan anda.

Rasulullah bersabda : Barang siapa yang bangun pagi hatinya risau karena harta maka ia tidak punya terima kasih kepada Allah.

Menurut Michael J. Losier

Untuk menjalankan Law Of Attraction (Hukum Tarik-menarik) secara sadar ada tiga langkah praktis: Kenali hasrat keinginan anda, berikan perhatian pada hasrat, dan biarkan hasrat itu menjelma menjadi nyata.

Kenali Hasrat Anda

Sepertinya mudah bukan? Kenyataannya sebagian besar orang tidak mengerti apa yang mereka inginkan, akan tetapi sangat pandai menyebutkan banyak hal yang tidak mereka inginkan.

Allah berfirman dalam hadis Qudsi:
Anaa ‘inda dzanni abdii bii, faliyadzunn bii ma syaa-a (rowahu Thobarani wal hakam)
Artinya: Aku bersama sangkaan hambaku padaku, maka hendaklah ia berprasangka dengan apa yang ia inginkan (penulis:bukan yang ia risaukan atau hawatirkan) (Thobarani wal hakam).

Berikan Perhatian pada Hasrat Keinginan Anda

Hukum Tarik-menarik akan mendatangkan sesuatu yang anda berikan segenap perhatian, energi, dan focus. Caranya dengan memilih kata-kata yang tepat, yaitu kata-kata atau kalimat yang menimbulkan perasaan positif.

Rasulullah bersabda:
Barang siapa yang percaya kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya berkata baik atau diam………. (HR Muslim)

Jika anda memilih kata-kata yang baik, maka anda akan mendapatkan dua hikmah, yang pertama adalah anda dapat pahala karena mengikuti perintah Rosulullah, yang kedua insya Allah anda dapat hikmah bahwa berkata baik menimbulkan perasaan positif. Dan perasaan positif, menurut Losier, adalah cara memberikan perhatian kepada hasrat anda.

Biarkan Hasrat itu menjelma nyata.

Cepat lambatnya hasrat terwujut sangat tergantung dengan keihlasan anda membiarkan hasrat itu menjelma nyata (baca: berserah diri). Ini merupakan tahap yang paling penting & menentukan.







……………… dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (QS Attalaq :3).

YANG HARUS DIWASPADAI DARI THE SECRET RHONDA BYRNE

The Secret Hanya Membahas Hasrat dan Cita-cita
Baik The Secret,Rhonda Byrne, maupun Law Of Attraction, Michael J. Lossier hanya mendiskusikan perihal hasrat atau cita-cita. Tidak mendiskusikan take action atau ikhtiar. Karena itu para pembaca muslim musti memahami bahwa buku ini memang hanya bertujuan untuk merubah pola pikir, bukan merubah pola tindakan. Sehingga tidak bisa ditelan mentah-mentah bahwa hanya dengan meminta dan yakin, tanpa ikhtiar, kita bisa memperoleh apa yang kita inginkan. Kita semua memahami bahwa ikhtiar adalah wajib bagi ummat Islam, dan itu memang tidak dibahas dalam hal ini.

Visualisasi-Vibrasi

Menurut Rhonda Byrne, untuk membuat Law Of Attraction bekerja seseorang harus membayangkan seolah sudah terjadi. Hal ini belum saya temukan di Al Qur-an maupun Hadis, mungkin perlu dipertimbangkan lagi untuk melakukannya, terutama pada bagian "seolah-olah sudah terjadi".  Visualisasi artinya adalah membayangkan, ini merupakan kegiatan mental yang alamiah. Ketika kita sedang bersedih, kita membayangkan kenangan buruk kita, atau peristiwa yang kita khawatirkan akan terjadi. Ketika kita sedang bahagia, kita biasa membayangkan kenangan indah, atau kita membayangkan harapan. Itu hal biasa dan alamiah. Namun ketika, karena menginginkan sesuatu, misalnya mobil, kemudian kita harus membayangkan seolah mobil sudah ada dan menjadi milik kita. Paham seperti ini yang perlu diteliti lagi secara syar'i.

The Secret ini mengajarkan bahwa ketika anda visualisasi seolah sudah terjadi, anda sedang melakukan imgainasi, dan imgainasi anda melahirkan vibrasi (melahirkan getaran) yang anda kirim kepada alam semesta. Kemudian alam semesta melakukan rekonstruksi dengan melahirkan sebuah ciptaan baru berupa mobil yang anda imaginasikan. Mobil ciptaan anda ini suatu saat diantarkan kepada anda setelah hati anda benar-benar sudah siap dan yakin, semakin anda yakin makin cepat mobil itu anda terima. Faham ini berkaitan dengan "anda adalah arsitek diri anda sendiri" atau dengan kata lain bahwa seseorang bisa mendesain takdirnya sendiri.

Saya penasaran apakah ada dalil Quran dan Hadith yang selaras dengan hal ini, maka saya menyarankan sekali lagi untuk tidak melakukan kegiatan visualisasi-vibrasi (membayangkan yang seolah sudah terjadi) untuk mencipta apa yang anda inginkan. Mohon beritahu kami kalau ada dalil yang membenarkan kegiatan ini.

Ketika oleh Allah anda diancam Neraka agar takut melanggar larangan, bukan berarti anda sudah masuk neraka. Demikian juga ketika anda diberikan harapan oleh Allah masuk syurga, anda kemudian sering membayangkan betapa nikmatnya masuk syurga dan bertemu Rabb-mu di sana. Namun bukan berarti anda sudah masuk syurga.


Penggunaan kata “Alam semesta”
Penggunaan kata “alam semesta” untuk menggantikan kata “Tuhan” memberi kesan bahwa gagasan yang disampaikan ini adalah ilmiah. Bisa dibaca siapa saja, Hindu, Budha, Yahudi, Kristen, Islam, dan bahkan Materialist. Bagi orang yang beriman hal ini tentu perlu dikritisi, kalimat “alam semesta akan mengirimkan kepada anda” perlu dikonversi menjadi "Allah merealisasikan atau mengabulkan apa yang anda inginkan". Kemudian kalimat “Alam semesta akan menyusun kembali dirinya dan mengirimkan kepada anda apa yang anda inginkan” dikonversi menjadi “Allah maha berkehendak, adalah hak Allah untuk mengubah rencananya, dan mengabulkan doa anda …”. Saya kira hal ini cukup dimaklumi sebagian besar dari kita.

Mengubah kalimat agar cocok dengan keyakinan orang Islam mungkin sederhana, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana mungkin Allah memberi kepada seluruh umat manusia tanpa memandang apakah ia ta’at kepadaNya atau tidak taat kepadanya?

Jawabnya adalah:

 



Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh) (QS Hud ayat :6).
[709] yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa. [710] menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.

Dalam surat Alfatihah Allah berfirman





(Allah) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (QS Al Fatihah:3).

Dalam tafsir Ibnu kathir dijelaskan bahwa kata Arrohman dari kata Arrohmah yang berarti pengasih, sedangkan ArRohman berarti sangat pengasih atau sangat suka memberi. Allah adalah Maha Pengasih kepada seluruh makhluknya. Sedangkan Arrohiim, dalam kitab tafsir terebut, bermakna Allah menyayangi husus orang-orang mukmin.

Anda adalah arsitek diri anda sendiri.
Dalam The Secret disebutkan bahwa “anda adalah arsitek diri anda sendiri”, hal ini berpotensi untuk dipahami pembaca sebagai meniadakan kekuasaan Allah.
Rhonda Byrne juga menuliskan dalam the Secret “tidak ada yang dapat datang ke pengalaman anda kecuali anda sendiri yang memanggilnya melalui pikiran yang terus menerus”.
Tentu saja tidak demikian, bahwa Allah telah menjadikan kita dengan segala skenarionya.

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS ArRa'd:39)
Semua yang terjadi telah Allah tulis dalam kitab yang disebut Lauh-almahfudz, jadi Allah telah menetapkan kita akan menjadi apa, memperoleh istri/suami siapa, tinggal di desa apa, kota mana, negeri apa. Semua telah direncanakanNya dan tertulis dalam kitab Lauh-almahfudz. Untuk merencanakan alam semesta yang sebesar ini beserta seluruh isinya termasuk keberadaan kita, serta menjalankan operasionalnya, gerakan bintang-bintang, revolusi dan rotasi planet-planet, bumi yang di dalamnya ada manusia, dengan segala tingkah lakunya, menjalankan itu semua bagi Allah bukan perkara yang sulit. Allahu robbul ‘alamin, Allah yang memiliki, menguasai, dan mengelola alam ini dan itu satu perkara yang mudah bagi Allah.

Adapun kemudian ketika kita berdoa, lalu Allah mengabulkannya, lalu karenanya menyebabkan Allah mengubah planningnya yang telah tertulis dalam Lauh-Almahfudz, itu adalah hak Allah, dan bukan urusan kita.

 


Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa yang dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh) (QS ArRa'd :39). 
Adalah hak Allah, apakah mau menghapus atau menetapkan kembali scenario yang ada dalam kitab Lauh-almahfudz itu sesuai dengan kehendaknya. Terserah Allah, kitab Lauh-almahfudz itu adalah miliknya. Kalau Allah mau, siapa yang bisa mencegahnya, Allah berkuasa atas segala sesuatu. Alam semesta ini adalah miliknya, Allahu akbar.

Tentang QS ArRa'dayat 39 tersebut, dalam kitab Tafsir Ibnu Kathir bahwa hal ini ada beberapa pendapat ulama, namun dari Tafsir tersebut kami mendapati tiga hadis beserta penjelasannya.

Berikut ini adalah kutipan dari kitab Tafsir Ibnu Kathir tersebut:
Imam Ahmad meriwayatkan dari Tsauban, bahwa Rasululah SAW bersabda(669):
Ada seseorang yang tidak mendapat rezeki karena dosa yang dilakukannya. Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa dan tiada yang dapat menambah usia kecuali kebajikan.(HR Ahmad).

Dalam hadis shahih ditegaskan (670),
Silaturrohmi itu menambah umur.

Dalam hadis lain dikatakan (671), Doa dan Qadha itu saling mendahului di antara langit dan bumi.

(Qadha turun hendak menetapkan dan doa naik hendak menghapus).

Akramah meriwayatkan dari Ibnu Abbas:
Kitab itu ada dua: Ada kitab yang dihapus oleh Allah bagian yang Dia kehendaki, dan Dia tetapkan. Dan ada pula Ummul Kitab (Kitab Induk).


Kami memahami kutipan di atas bahwa ada kitab Induk, dan ada kitab lain yang mengacu pada kitab induk. Kitab-kitab lain itu Allah mau menghapus atau menetapkan kembali pada bagian tertentu yang dikehendakiNya. Dengan kata lain ada semacam Grand Scenario yang tidak akan dirubah oleh Allah sejak zaman ‘azali hingga ahir zaman dan ada sub-sub scenario yang mengakomodasi doa-doa kita, Allah menghapus maupun menetapkan sesuai dengan kehendaknya. Jadi ada semacam Main Program yang tidak akan Allah rubah, namun ada Sub-sub Program yang disediakan bagi makhluknya untuk berimprovisasi bersama Allah. Ada semacam Grand Planning dan Sub Planning, dan itu semua tersimpan dalam Kitab yang mulia, Lauh-almahfudh. Allahu a’lam (Allahlah yang paling tahu)

PENGUNGKAPAN THE SECRET ADALAH SEBUAH TESTIMONI

Bagi kami pengungkapan Rhonda Byrne (2006) beserta semua tokoh nara sumbernya dengan karyanya The Secret, serta oleh Michael J.Losier (2006) dengan bukunya Law Of Attraction, adalah merupakan testimoni dan bukti nyata akan kebenaran ajaran Muhammad anak Abdullah dari Mekkah 1400 ahun yang lalu, yang berupa AlQuran-alkariim dan hadis Rasulullah.

Pokok pikiran dari kedua buku tersebut adalah apapun yang anda pikirkan dengan segenap keyakinan dan energi serta focus terus menerus, maka anda akan memperolehnya menjelma menjadi kehidupan nyata. Hal ini sungguh selaras dengan ajaran Muhammad rosulullah seperti telah kami uraikan di atas. Juga poin-poin lain seperti, meminta, syukur dan memberi (shadaqah) juga ajaran Islam.

Namun yang memprihatinkan adalah, betapa Allah telah membeberkan secara terbuka melalui NabiNya, dan terbukti telah diimplementasikan dengan sukses dalam kehidupan generasi unggul oleh para sahabat, dan pengikut-pengkutnya dengan prestasi yang sangat gemilang selama lebih dari 700 tahun. Prestasi gemilang tersebut sekarang menjadi surut bahkan kering akibat kita telah tidak percaya dengan sepenuh hati terhadap kedahsyatan AlQuran. AlQur-an hanyalah menjadi hiasan atau bahkan tidak kita pedulikan.


 





75. Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. 76. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu Mengetahui. 77. Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat mulia, 78. Pada Kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 79. Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. 80. Diturunkan dari Rabbil 'alamiin. 81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini? 82. (Bahkan) kamu mengganti rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.

Allah telah bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang, dengan sumpah yang besar, bahwa sungguh Al-Quran adalah bacaan yang sangat mulia, yang tersimpan di dalam Kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh). Tidak disentuh siapapun kecuali orang-orang yang disucikan. Kemudian diturunkan oleh Penguasa alam semesta sebagai manual book bagi hidup manusia agar memperoleh kejayaan dan kemuliaan dengan tetap memuliakan penciptanya, Allah penguasa alam semesta. Namun kita telah menganggap remeh saja Al-Quran ini. Bahkan kita mengganti rezki (yang Allah telah berikan) dengan memungkirinya, dengan mengatakan bahwa ini adalah dari hasil jerih payahku sendiri, dengan mengatakan ini dari kepandaianku, dengan mengatakan ini dari hasil visualisasiku, hasil vibrasi positifku lalu alam semesta mengirimkannya kepadaku. Padahal itu semuanya adalah atas kuasa & izin Allah semata.

Dengan bukti the secret dan Law Of Attraction yang telah kita pelajari ini semoga menjadikan mata kita terbuka bahwa kebenaran telah ditunjukkan oleh Muhammad 1400 tahun yang lalu, dan dengan demikian makin menambah kemantapan iman kita kepada Allah dan RosulNya serta kedahsyatan kitab suciNya, amiin.

Allahu a’lam.
Pembaca yang dirahmati Allah,
Mohon masukan bila ada yang perlu dikoreksi, dan sebar luaskan bila saudara setuju, demi dakwah lillah.

Referensi:
- Al Quran alkariim.
- Imam Bukhori, Shohih Bukhori, Pocket Islam v6.6, www.PocketIslam.com, Oktober 2006.
- Imam Muslim, Shohih Muslim, Pocket Islam v6.6, www.PocketIslam.com, Oktober 2006.
- Hadis Qudsi, Pocket Islam v6.6, www.PocketIslam.com, Oktober 2006.
- Arrifa’i, Muhammad Nasib (1989), Taisiru Al-Aliyyul Qodir liihtishari Tafsir Ibnu Kathir, alih bahasa Shihabuddin, Gema Insani Press, Cetakan ke 2, Jakara, Pebruari 2007.
- Byrne, Rhonda (2006), The Secret, alih bahsa Susi Purwoko, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Oktober 2007.
- Losier, Michael J. (2006), Law Of attraction, alih bahasa Arif subiyanto MA, PT. Gramedia Pustaka Utama, Cetakan ke VI, Jakarta, November 2007.
- Wattles, Wallace D. (2007), The Science Of Getting Rich, alih bahasa Susi Purwoko, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007.
- Sentanu, Erbe (2007), Quantum Ikhlas, PT. Gramedia Pustaka Utama, cetakan ke 8, Jakarta, November 2007.

Jumat, 12 Juli 2013

JANGAN MELETAKKAN BOLA DUNIA DI ATAS KEPALA

Beberapa orang merasa bahwa diri mereka terlibat dalam perang dunia, padahal mereka sedang berada di atas tempat tidur. Tatkala perang itu usai, yang mereka peroleh adalah luka di pencernaan mereka, tekanan darahringgi dan penyakit aula. Mereka selalu merasa terlibat dengan semua peristiwa. Mereka marah dengan naiknya harga-harga, gusar karena hujan tak segera turun, dan kalang kabut tak karuan karena turunnya nilai mata uang. Mereka selalu berada dalam kegelisahan dan kesedihan yang tak berkesudahan.

{Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka.}
(QS. Al-Munafiqun: 4)

Jangan meletakkan bola dunia di atas kepala. Biarkan semua peristiwa itu terjadi, dan jangan disimpan di dalam usus. Orang yang memiliki hati seperti bunga karang akan menyerap semua isu dan kasak-kusuk, termakan oleh masalah-masalah kecil, dan mudahterguncang karena peristiwa-peristiwa yang terjadi. Hati seperti ini sangat potensial menjadi awal kehancuran.

Mereka yang berpegang pada prinsip yang benar akan senantiasa bertambah keimanannya dengan nasehat-nasehat dan 'Ibrah. Sedangkan mereka yang berpegang pada prinsip yang lemah akan semakin takut terhadap keguncangan. Di hadapan segala bencana dan musibah, hal yang paling berguna adalah hati yang berani. Seorang pemberani memiliki sikap yang teguh dan emosi yang terkendali, keyakinan yang menancap tajam, syaraf dingin dan hati yang lapang. Sedangkan seorang pengecut justru akan membunuh dirinya sendiri berulang kali, setiap hari, dengan pedang khayalan, ramalan, kabar yang tak jelas, dan kasak-kusuk. Jika Anda menginginkan sebuah kehidupan yang berlandasan kuat, maka hadapilah semua permasalahan dengan keberanian dan ketabahan. Jangan terlalu mudah digoyang oleh mereka yang tidak memiliki keyakinan. Jangan merasa terjepit oleh semua tipu daya mereka.
Jadilah orang yang lebih kuat dari peristiwa itu sendiri, lebih kencang dari angin puyuh, dan lebih kuat dari angin topan. Sungguh kasihan mereka yang memiliki hati yang lemah, betapa hari-hari selalu mengguncang dirinya.

{Dan, sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia).} (QS. Al-Baqarah: 96)

Sedangkan orang-orang yang memiliki hati yang kuat akan senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah dan senantiasa yakin dengan janji-Nya.

{Lalu, menurunkan ketenangan atas mereka.} (QS. Al-Fath: 18)

Jangan Sampai Hal-hal yang Sepele Membinasakan Anda! Banyak orang bersedih hanya karena hal-hal sepele yang tak berarti. Perhatikanlah orangorang munafik; betapa rendahnya semangat dan tekad mereka. Berikut ini adalah perkataan-perkataan mereka:

{Janganlah kamu sekalian berangkat (pergi berperang) di dalam panas terik ini.}
(QS. At-Taubah: 81)

{Berilah kami izin (tidak pergi berperang) dan janganlah menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.} (QS. At-Taubah: 49)

{Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).} (QS. Al-Ahzab: 13)
{Kami takut akan mendapat bencana.} (QS. Al-Ma'idah: 52)

{Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya.}
(QS. Al-Ahzab: 12)

Sungguh, betapa sempitnya hidung-hidung mereka, betapa sengsaranya jiwa jiwa mereka. Hidup mereka hanya pada sebatas soal perut, piring, rumah dan istana. Mereka tidak pernah mau menengadahkan pandangan mereka ke angkasa kehidupan yang ideal. Mereka juga tak pernah menatap bintangbintang keutamaan hidup. Kecemasan dan pengetahuan mereka hanya pada soal kendaraan, pakaian, sandal dan makanan.

Coba perhatikan, betapa banyaknya manusia yang hidupnya dari pagi hingga sore hanya disibukkan oleh kecemasan dan kegelisahan mereka agar tidak dibenci isteri, anak atau kerabat dekatnya, atau agar tidak mendapat celaan, atau mengalami keadaan yang menyedihkan. Ini semua, pada dasarnya justru merupakan musibah besar bagi manusia-manusia seperti itu.

Betapa mereka sama sekali tidak memiliki tujuan-tujuan yang lebih mulia yang seharusnya menyibukkanmereka, dan juga kepentingan-kepentingan agung yang seharusnya menyita seluruh waktu mereka. Padahal, pepatah mengatakan: "Jika air telah keluar dari bejana, hawa kosong akan datang memenuhinya." Maka dari itu, bila Anda juga merasa seperti orang-orang tadi, renungkanlah kembali hal-hal yang selama ini telah menyita perhatian dan hidup Anda, atau bahkan membuat Anda resah setiap saat.

Benarkah semuanya itu pantas memperoleh perhatian dan porsi yang sedemikian besar dalam hidup Anda? Mengapa Anda harus rela mengorbankan pikiran, daging, ketentraman & waktu hanya untuk persoalan2 sepele tadi? Ibarat orang berjual beli, apa yang Anda lakukan itu sebenarnya suatu keculasan dan kerugian besar yang dibayar murah. Para ahli jiwa sering mengatakan,
"Buatlah batasan yang rasional (wajar) untuk setiap hall" Dan lebih tepat dari kalimat ini adalah firman Allah,
{Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.} (QS. Ath-Thalaq: 3)

Yakni, letakkanlah setiap persoalan sesuai dengan ukuran, bobot dan kadarnya. Janganlah sekali-kali Anda melakukan kezaliman dan melampauibatas. Ibaratnya, bila tujuan utama orang-orang yang berbakti kepada Allah (ketika berada dibawah sebuah pohon) adalah untuk berjual beli, maka mereka akan mendapatkan ridha Allah. Namun, bila salah seorang dari mereka hanya disibukkan dengan urusan untanya saja, hingga ia tak sempat ikut berjual beli, maka yang akan ia peroleh adalah hanya kebinasaan dan kegagalan.
Abaikanlah hal-hal sepele yang tak penting. Jangan sampai Anda hanya disibukkan olehnya dan waktu Anda habis karenanya. Dengan begitu, niscaya Anda kegundahan dan kecemasan akan selalu menjauhi Anda. Dan Anda pun selalu riang ceria. Terimalah Setiap Pemberian Allah dengan Rela
Hati, Niscaya Anda Menjadi Manusia Paling Kaya Sebelumnya, hal ini telah banyak dijelaskan; yakni beberapa makna dan faedah dari kerelaan hati seseorang dalam menerima setiap pemberian atau ketentuan Allah.
Namun, kali ini saya akan membahasnya secara lebih panjang lebar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Singkatnya, makna sikap ini adalah bahwa Anda harus rela hati dan puas dengan setiap pemberian Allah; baik itu yang berupa raga, harta, anak, tempat tinggalataupun bakat kemampuan. Dan, makna inilah yang tersirat dari ayat al-Qur'an berikut,

{Sebab itu, berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.}(QS. Al-A'raf: 144)

Sebagian besar ulama salafus salih dan generasi awal umat ini adalah orangorang yang secara materi termasuk fakir miskin. Mereka tidak memiliki harta yang berlimpah, rumah yang megah, kendaraan yang bagus, dan juga pengawal pribadi. Meski demikian, mereka ternyata mampu membuat kehidupan ini lebih bermakna serta membuat diri mereka & masyarakatnya lebih bahagia.
Yang demikian itu, adalah karena mereka senantiasa memanfaatkan setiap pemberian Allah di jalan yang benar. Dan karena itu pula, umur, waktu, dan kemampuan atau ketrampilan mereka menjadi penuh berkah. Kebalikan dari kelompok manusia yang diberkahi ini adalah mereka yang dikarunia Allah dengan kekayaan yang meruah, anak yang banyak, dan nikmat yang berlimpah.
Tetapi semua itu justru menyebabkan diri mereka senantiasa merasa penuh penderitaan, kecemasan dan kegelisahan. Adapun penyebabnya, tak lain adalah karena mereka telah menyimpang dari fitrah dan tuntunan hidup yang benar. Ini menjadi bukti nyata bahwa segala sesuatu (kekayaan, anak, pangkat, jabatan, kehormatan dan lain sebagainya) adalah bukan segala-galanya.
Lihatlah, betapa banyak sarjana atau doktor yang tidak dapat memberi kontribusi, pemikiran dan pengaruh yang cukup bagi masyarakatnya. Namun sebaliknya; tak sedikit manusia yang dengan ilmu dan kemampuannya yang sangat terbatas justru mampu membangun sungai yang senantiasa mengalirkan manfaat, kebaikan, dan kemakmuran bagi sesama manusia.
Jika Anda ingin bahagia, maka terimalah dengan rela hati bentuk perawakan tubuh yang diciptakan Allah untuk Anda, apapun kondisi keluarga Anda, bagaimanapun suara Anda, seperti apapun kemampuan daya tangkap dan pemahaman Anda, serta seberapapun penghasilan Anda. Bahkan, kalau ingin meneladani para guru sufi yang zuhud, maka sesungguhnya mereka telah melakukan sesuatu yang lebih dari sekadarapa yang disebutkan itu. Mereka selalu berkata, "Seyogyanya Anda senantiasa tetap senang hati menerima sesedikit apapun yang Anda miliki dan rela dengan segala sesuatu yang tidak Anda miliki."
Berikut ini adalah beberapa tokoh terkenal yang kehidupan duniawi mereka kurang beruntung.

1.  Atha' ibn Rabah, orang yang paling alim pada zamannya adalah seorang mantan budak berkulit hitam, berhidung pesek, lumpuh tangannya, dan berambut keriting.
2.    Ahnaf ibn Qais, orang Arab yang dikenal paling sabar dan penyantun ini sangat kurus tubuhnya, bongkok punggungnya, melengkung betisnya dan lemah postur tubuhnya.
3.   al-A'masy, ahli hadits kenamaan di dunia ini adalah sosok manusia yang sayu sorot matanya dan seorang mantan budak yang fakir, compang-camping baju yang dikenakannya, dan tidak menarik penampilan diri dan rumahnya.

Bahkan, semua nabi dan rasul Allah adalah pernah menjadi penggembala kambing. Dan, meskipun mereka termasuk manusia2 pilihan Allah dan sebaikbaik manusia, pekerjaan mereka pun tak jauh beda dengan manusia umumnya. Nabi Daud adalah seorang tukang besi,Nabi Zakaria seorang tukang kayu, dan Nabi Idris seorang tukang jahit. Kita tahu bahwa mereka adalah orang2 pilihan.
Ini mengisyaratkan bahwa harga diri Anda ditentukan oleh kemampuan, amal salih, kemanfaatan, dan akhlak Anda. Karena itu, janganlah Anda bersedih dengan wajah yang kurang cantik, harta yang tak banyak, anak yang sedikit, dan rumah yang tak megah! Singkatnya, terimalah setiap pembagian Allah dengan penuh kerelaan hati.

{Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.}

(QS. Az-Zukhruf: 32)

Sabtu, 06 Juli 2013

TERSENYUMLAH, LA TAHZAN

Tertawa yang wajar itu laksana 'balsem' bagi kegalauan dan 'salep' bagi kesedihan. Pengaruhnya sangat kuat sekali untuk membuat jiwa bergembira dan hati berbahagia. Bahkan, karena itu Abu Darda' sempat berkata, "Sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan hatiku.
Dan Rasulullah s.a.w. sendiri sesekali tertawa bingga tampak gerahamnya
Begitulah tertawanya orang-orang yang berakal dan mengerti tentang penyakit jiwa serta pengobatannya."
Tertawa merupakan puncak kegembiraan, titik tertinggi keceriaan, dan ujung rasa suka cita. Namun, yang demikian itu adalah tertawa yang tidak berlebihan sebagaimana dikatakan dalam pepatah, "Janganlah engkau banyak tertawa, sebab banyak tertawa itu mematikan hati." Yakni, tertawalah sewajarnya saja sebagaimana dikatakan juga dalam pepatah yang berbunyi,
"Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah." Bahkan, tertawalah sebagaimana Nabi Sulaiman ketika, {... ia tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu.} (QS. An-Naml: 19),
Janganlah tertawa sinis dan sombong sebagaimana dilakukan orang-orang kafir,
{... tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka menertawakannya.} (QS. Az-Zukhruf: 47)
Dan salah satu nikmat Allah yang diberi kepada penghuni surga adalah tertawa.
{Maka pada hari ini orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.} (QS. Al-Muthaffifin: 34)

Orang Arab senang memuji orang yang murah senyum dan selalu tampak ceria. 
Menurut mereka, perangai yang demikian itu merupakan pertanda kelapangan dada, kedermawanan sifat, kemurahan hati,kewibawaan perangai, dan ketanggapan pikiran.
Wajah nan berseri tanda suka memberi, tanda suka memberi. Dan tentu bersuka cita saat dipinta. Dalam kitab "Harim", Zuher bersyair, kau melihatnya senantiasa gembira saat kau datang, seolah engkau memberinya apa yang engkau minta padanya.
Pada dasarnya, Islam dibangun atas dasar prinsip prinsip keseimbangan dan kemoderatan, baik dalam hal akidah, ibadah, akhlak maupun tingkah laku. Maka dari itu, Islam tak mengenal kemuraman yang menakutkan, dan tertawa lepas yang tak berarturan. Akan tetapi sebaliknya, Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan penuh wibawa dan ringan langkah yang terarah.

Abu Tamam mengatakan, “Demi jiwaku yang bapakku menebusnya untukku, ia laksana pagi yang diharapkan dan bintang yang dinantikan. Canda kadang menjadi serius, namun hidup tanpa canda jadi kering kerontang.” Muram durja dan muka masam adalah cermin dari jiwa yang galau, pikiran yang kacau, dan kepala yang rancau balau. Dan, {Sesudah itu, dia bermuka masam dan merengut.} (QS. Al-Muddatstsir: 22)
Wajah mereka cemberut karena sombong, seolah mereka dilempar dengan paksa ke neraka. Tidak seperti kaum, yang bila kau jumpai bak bintang Gemintang yang jadi petunjuk bagi pejalan malam. Sabda Rasulullah: "Meski engkau hanya menjumpai saudaramu dengan wajah berseri."

Dalam Faidhul Khathir, Ahmad Amin menjelaskan demikian: "Orang yang murah tersenyum dalam menjalani hidup ini bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi juga orang yang paling mampu berbuat, orang yang paling sanggup memikul tanggung jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan, serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri & orang lain."
Andai saja saya disuruh memilih antara harta yang banyak atau kedudukan yang tinggi dengan jiwa yang tenteram damai dan selalu tersenyum, pastilah aku memilih yang kedua. Sebab, apa artinya harta yang banyak bila wajah selalu cemberut? Apa artinya kedudukan bila jiwa selalu cemas?
Apa artinya semua di dunia ini, bila perasaan selalu sedih seperti orang yang usai mengantar jenazah kekasihnya? Apa arti kecantikan seorang isteri jika selalu cemberut dan hanya membuat rumah tangga menjadineraka saja? Tentu saja, seorang isteri yang tidak terlalu cantik akan seribukali lebih baik jika dapat menjadikan rumah tangga senantiasa laksana surga menyejukkan setiap saat.
Senyuman tak akan ada harganya bila tidak terbit dari hati yang tulus dan tabiat dasar seorang manusia. Setiap bunga tersenyum, hutan tersenyum, sungai dan laut juga tersenyum. Langit, bintang-gemintang dan burung-burung, semuanya tersenyum. Dan manusia, sesuai watak dasarnya adalah makhluk yang suka tersenyum. Itu bila dalam dirinya tidak bercokol penyakit tamak, jahat, dan egoisme yang selalu membuat rona wajah tampak selalu kusut dan cemberut.
Adapun bila ketiga hal itu meliputi seseorang, niscaya, ia akan menjelma sebagai manusia yang selalu mengingkari keindahan alam semesta. Artinya, orang yang selalu bermuram durja dan pekat jiwanya tak akan pernah melihat keindahan dunia ini sedikitpun. Ia juga tak akan mampumelihat hakekat atau kebenaran dikarenakan kekotoran hatinya.
Betapapun, setiap manusia akan melihat dunia ini melalui perbuatan, pikiran dan dorongan hidupnya. Yakni, bila amal perbuatannya baik, pikirannya bersih dan motivasi hidupnya suci, maka kacamata yang akan ia gunakan untuk melihat dunia ini pun akan bersih. Dan karena itu, ia akan melihat dunia ini tampak sangat indah mempesona. Namun, bila tidak demikian, maka kacamata
yang akan ia gunakan melihat dunia ini adalah kacamatagelap yang membuat segala sesuatu di dunia ini tampak serba hitam dan pekat.
Ada jiwa-jiwa yang dapat membuat setiap hal terasa berat dan sengsara. Tapi, ada pula jiwa-jiwa yang mampu membuat setiap hal menjadi sumber kebahagiaan. Konon, ada seorang wanita yang di rumahnya selalu melihat segala sesuatu salah di matanya. Akibatnya, sepanjang hari ia merasa dalam gelap gulita; hanya karena sebuah piring pecah, makanan keasinan karena terlalu banyak garam, atau kakinya menginjak sobekan kertas di dalam kamar, ia sontak berteriak dan memaki siapa dan apa saja yang ada di rumahnya. Hal seperti ini sangat berbahaya sebagaiamana percikan api yang setiap saat siap melahap apa saja yang ada di depannya.
Ada pula seorang laki-laki yang acapkali membuat hidupnya dan orang-orang disekelilingnya terasa berat dan sengsara hanya dikarenakan dirinya salah dalam memahami atau mengartikan maksud perkataan orang lain, perkara atau kesalahan sepele yang terjadi pada dirinya, keuntungan kecil yang tak berhasil diraihnya, atau dikarenakan oleh sebuah keuntungan yang tidak sesuai dengan harapannya. Begitulah ia memandang dunia ini; semua terasa gelap. Ironisnya, ia pun akan membuat semua itu terasa gelap pula oleh orang lain di sekitarnya.
Dan orang-orang seperti ini sangat mudah mendramatisir suatu keburukan; sebuah biji kesalahan ia besar-besarkan hingga tampak sebesar kubah, dan setangkai benih kesulitan dapat terasa seperti sebatang pohon kesengsaraan Maka dari itu, mereka pun tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kebaikan. Mereka tidak pernah puas dan senang dengan sebanyak apapun pemberian yang pernah ia terima.
Hidup ini adalah seni bagaimana membuat sesuatu. Dan seni harus dipelajari serta ditekuni. Maka sangatlah baik bila manusia berusaha keras dan penuh kesungguhan mau belajar tentang bagaimana menghasilkan bunga-bunga, semerbak harum wewangian, dan kecintaan di dalam hidupnya. Itu lebih baik daripada ia terus menguras tenaga dan waktunya hanya untuk menimbun harta di saku atau gudangnya. Apalah arti hidup ini, bila hanya habis untuk mengumpulkan harta benda dan tak dimanfaatkan sedikitpun untuk meningkatkan kualitas kasih sayang, cinta, keindahan dalam hidup ini?
Banyak orang yang tidak mampu melihat indahnya kehidupan ini. Mereka hanya membuka matanya untuk dirham dan dinar semata. Maka, meskipun berjalan melewati sebuah taman yang rindang, bunga-bunga yang cantik mempesona, air jernih yang memancar deras, burung-burung yang berkicau riang, mereka sama sekali tidak tertarik dengan semua itu.
Di mata dan pikirannya hanya ada uang —berapa yang masuk dan keluar hari itu— saja. Padahal, kalau dipikir lebih dalam, sebenarnya ia hams membuat uang itu menjadi sarana yang baik untuk membangun sebuah kehidupan yang bahagia. Tapi sayang, mereka justru membalikkan semuanya; mereka menjual kebahagiaan hidup hanya demi mendapatkan uang, dan bukan bagaimana membeli kebahagiaan hidup dengan uang. Struktur mata kita telah diciptakan sedemikian rupa dan unik agar kita dapat melihat keindahan. Namun, ternyata kita acapkali membiasakannya hanya untuk melihat uang dan uang.
Tidak ada yang membuat jiwa dan wajah menjadi demikian muram selain keputusasaan. Maka, jika Anda menginginkan senyuman, tersenyumlah terlebih dahulu dan perangilah keputusasaan. Percayalah, kesempatan itu selalu terbuka, kesuksesan selalu membuka pintunya untuk Anda dan untuk siapa saja. Karena itu, biasakan pikiran Anda agar selalu menatap harapan dan kebaikan di masa yang akan datang. Jika Anda meyakini diri Anda diciptakan hanya untuk meraih hal-hal yang kecil, maka Anda pun hanya akan mendapatkan yang kecil-kecil saja dalam hidup ini.
Tapi sebaliknya, bila Anda yakin bahwa diri Anda diciptakan untuk menggapai hal-hal yang besar, niscaya Anda akan memiliki semangat dan tekad yang besar yang akan mampu menghancurkan semua aral dan hambatan.
Dengan semangat itu pula Anda akan dapat menembus setiap tembok penghalang dan memasuki lapangan kehidupan yang sangat luas untuk suatu tujuan yang mulia. Ini dapat kita saksikan dalam banyakkenyataan hidup.
Barangsiapa ikut lomba lari seratus meter misalnya, ia akan merasa capek tatkala telah menyelesaikannya. Lain halnya dengan seorang peserta lomba lari empat ratus meter, ia belum merasa capek tatkala sudah menempuh jarak seratus atau dua ratus meter. Begitulah adanya, jiwa hanya akan memberikan kadar semangat sesuai dengan kadar atau tingkatan sesuatu yang akan dicapai seseorang. Maka, pikirkan setiap tujuan Anda. Dan jangan lupa, hendaklah tujuan Anda itu selalu yang tinggi dan sulit dicapai. Jangan pernah putus asa selama masih dapat mengayunkan kaki menempuh langkah baru setiap harinya.
Sebab, rasa putus asa, patah semangat, selalu berpandangan negatif terhadap segala sesuatu, suka mencari-cari aib dan kesalahan orang lain, dan besar mulut hanya akan menghambat langkah, menciptakan kemuraman; dan menempatkan jiwa di dalam sebuah penjara yang pengap.
Penerimaan seseorang terhadap suatu hal tidaklah sama dengan penerimaanya terhadap seorang pendidik yang telah berjasa mengembangkan dan mengarahkan bakat alamiahnya, meluaskan cakrawala pemikirannya, menanamkan kebiasaan ramah dan murah hati dalam dirinya, mengajarkankepadanya bahwa sebaik-baik tujuan hidup adalah berusaha menjadi sumber kebaikan bagi masyarakatnya sesuai dengan kemampuannya mengarahkannya agar senantiasa menjadi matahari yang memancarkan cahaya, kasih sayang dan kebaikan, dan yang telah menuntunnya agar memiliki hati yang penuh dengan empati, kasih sayang, rasa perikemanusiaan, serta merasa senang berbuat baik kepada siapa saja yang berhubungan dengannya.
Setiap kali melihat kesulitan, jiwa seseorang yang murah senyum justru akan menikmati kesulitan itu dengan memacu diri untuk mengalahkannya. Begitu ia memperlakukan suatu kesulitan; melihatnya lalu tersenyum, menyiasatinya lalu tersenyum, dan berusaha mengalahkannya lalu tersenyum.
Berbeda dengan jiwa manusia yang selalu risau. Setiap kali menjumpai kesulitan, ia ingin segera meninggalkannya dan melihatnya sebagai sesuatu yang amat sangat besar dan memberatkan dirinya. Dan itulah yang acapkali menyebabkan semangat seseorang menurun dan asanya berkurang.
Bahkan, tak jarang orang seperti ini berdalih dengan kata-kata "Seandainya ...," "Kalau saja ...," dan "Seharusnya ...." Orang seperti ini sangatlah nista.
Bukan zaman yg mengutuk, tapi diri & pendidikan yang telah membesarkannya. Bagaimana tidak, ia menginginkan keberhasilan dalam menjalani kehidupan ini, tapi tanpa mau membayar ongkosnya. Orang seperti ini ibarat seseorang yang hendak berjalan tetapi selalu dibayangi oleh seekor singa yang siap menerkam dirinya dari belakang. Akibatnya, ia hanyamenunggu langit menurunkan emasnya atau bumi mengeluarkan kandungan harta karunnya.
Kesulitan-kesulitan dalam kehidupan ini merupakan perkara yang nisbi. Yakni, segala sesuatu akan terasa sulit bagi jiwa yang kerdil, tapi bagi jiwa yang besar tidak ada istilah kesulitan besar. Jiwa yang besar akan semakin besar karena mampu mengatasi kesulitan-kesulitan itu. Sementara jiwa yang kecil akan semakin sakit, karena selalu menghindar dari kesulitan itu.
Kesulitan itu ibarat anjing yang siap menggigit; ia akan menggonggong dan mengejar Anda bila Anda tampak ketakutan saat melihatnya. Sebaliknya, ia akan membiarkan Anda berlalu di hadapannya dengan tenang bila Anda tak menghiraukannya, atau Anda berani memelototinya.
Penyakit yang paling mematikan jiwa adalah rasa rendah diri. Penyakit ini dapat menghilangkan rasa percaya diri dan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya sendiri. Maka dari itu, meski berani melakukan suatupekerjaan, ia tak akan pernah yakin dengan kemampuan dan keberhasilan dirinya. Ia juga melakukannya dengan tanpa perhitungan yang matang, dan akhirnya gagal. Percaya diri adalah sebuah karunia yang sangat besar.
Ia merupakan tiang penyangga keberhasilan dalam kehidupan ini. Adalah sangat berbeda antara "percaya diri" dengan "terlalu percaya diri". Terlalu percaya diri merupakan perilaku negatif yang senantiasa membuat jiwabergantung pada khayalan dan kesombongan semu. Sedangkan percaya diri merupakan hal positif yang akan mendorong setiap jiwa untuk bergantung pada kemampuannya sendiri dalam memikul suatu tanggung jawab. Dan karena itu, ia akan terdorong untuk senantiasai mengembangkan kemampuannya dan mempersiapkan diri dengan matang dalam menghadapi segala sesuatu.
Elia Abu Madhi berkata: Orang berkata, "Langit selalu berduka dan mendung." Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, cukuplah duka cita di langit sana." Orang berkata, "Masa muda telah berlalu dariku." Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak kan mengembalikannya.”
Orang berkata, “Langitku yang ada di dalam jiwa telah membuatku merana dan berduka. Janji-janji telah mengkhianatiku ketika kalbu telah menguasainya.
Bagaimana sanggup mengembangkan senyum manisnya.” Maka akupun berkata: “Tersenyum dan berdendanglah, ” kala kau membandingkan semua umurmu kan habis untuk merasakansakitnya.
"Tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum."

Sungguh, kita sangat butuh pada senyuman, wajah yang selalu berseri, hati yang lapang, akhlak menawan, jiwa yang lembut, dan pembawaan tidak kasar.


"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian berendah hati, hingga tidak ada salah seorang di antaramu yang berlaku jahat pada yang lain dan tidak ada salah seorang di antaramu yang membanggakan diri atas yang lain." (Al-Hadits)